REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel telah memberlakukan pembatasan untuk memasuki Masjid Al-Aqsha selama Ramadhan. Terkait dengan pembatasan yang berlakukan, Isarel mengerahkan polisinya dengan jumlah yang besar, pada Jumat (4/7)
Seperti yang dilansir Ma’an News Agency, Jumat (4/7), pembatasan itu diberlakukan untuk jamaah Palestina yang hendak memasuki kompleks Al Aqsha. Pihak kepolisian Israel hanya memperbolehkan jamaah yang berusia 50 tahun lebih dan memiliki identitas Yerusalem serta anak-anak maupun wanita segala usia untuk memasuki komplek Al-Aqsha selama Ramadhan.
Warga Tepi Barat yang memiliki izin akan diizinkan untuk masuk ke Al-Aqsha, meskipun pemerintah Israel di Betlehem telah membentuk 300 pos pemerikasaan kesemua warga Hebron yang dimulai dari persimpangan.
Salah seorang jamaah mengatakan, tentara Israel berada di pos pemeriksaan tidak mengizinkan mereka untuk menyebrang, meskipun mereka sudah berusia 50 tahun. Hal itu dikarenakan mereka berasal dari distrik Hebron.
Pada Jumat pertama Ramadhan puluhan ribu warga Palestina berkumpul dan berdoa di kompleks Masjid Al-Aqsha. Seringkali, warga Palestina yang dari Tepi Barat maupun Jalur Gaza dilarang memasuki Yerusalem oleh zionis Israel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar