Jumat, 05 Desember 2014

Pengertian Teks Cerita Ulang Biografi



Pengertian Teks Cerita Ulang Biografi
Pengertian Cerita ulang Beserta Contohnya - Cerita ulang (recount) atau rekon adalah teks yang menceritakan kembali pengalaman masa lalu secara kronologis dengan tujuan untuk memberi informasi, atau menghibur pembacanya, atau bisa keduanya.

Cerita ulang terdiri atas tiga jenis, yaitu rekon pribadi, rekon faktual (informasional), dan rekon imajinatif.

1. Rekon pribadi adalah cerita ulang yang memuat kejadian di mana penulisnya terlibat secara langsung.
2. Rekon faktual (informasional) adalah cerita ulang yang memuat kejadian faktual seperti eksperimen ilmiah, laporan polisi, dan lain-lain.
3. Rekon imajinatif adalah cerita ulang yang memuat cerita imajinatif dengan lebih detil.

Suatu teks cerita ulang terdiri atas tiga bagian, yaitu:

1. orientasi : informasi yang menjawab apa?, di mana?, siapa?, kapan?, dan mengapa? ;
2. rentetan peristiwa (events) : Isi cerita ulang atau Terjadinya Peristiwa
3. reorientasi atau kesimpulan penulis akan kejadian-kejadian yang diceritakan ulang.

Teks cerita ulang dapat diubah menjadi teks lain sesuai dengan kebutuhan. Proses untuk mengubah teks cerita ulang menjadi bentuk teks lain dinamakan dengan istilah mengonversi. Dalam mengonversi cerita ulang menjadi teks lain, yang berubah hanya model teks, sedangkan bagian isi tetaplah sama.

Proses yang harus dilakukan dalam mengonversi teks cerita ulang adalah sebagai berikut

1. membaca teks ulang secara keseluruhan
2. mencermati pilihan kata (diksi) yang tepat dalam teks cerita ulang
3. merangkum isi teks cerita ulang secara menyeluruh
4. menentukan jenis teks apa yang digunakan sebagai konversi
5. menulis ulang teks cerita ulang dalam bentuk lain
6. merevisi bentuk teks baru jika memungkinkan ada kesalahan

#Sumber : Berbagi Ilmu


Contoh Biografi : Biografi Tokoh Ilmuwan Penemu Dunia

Subjek:Bahasa Indonesia/Materi:Pantun



Pengertian Pantun[sunting]

Pantun adalah puisi melayu asli yang sudah mengakar lama di budaya masyarakat. Pantun salah satu jenis karya sastra yang lama. Lazimnya puisi hanya terdiri atas 4 lari (baris) bersajak ab-ab atau aa-aa. Pada awal mulanya pantun merupakan sastra lisan, tapi kini pantun juga ada dalam bentuk tulisan. Keseluruhan bentuk pantun hanyalah berupa sampiran dan isi. Sampiran terletak pada baris pertama dan kedua dan biasanya tidak berhubungan secara langsung dengan bagian kedua. Baris ketiga dan keempat ialah bagian isi yang merupakan tujuan dari puisi tersebut.

Ciri - ciri pantun[sunting]

  • Memiliki rima a-a-a-a, a-b-a-b, a-a-b-b, a-b-b-a
  • Terdiri 4 baris dalam 1 bait
  • Baris pertama & kedua merupakan sampiran
  • Baris ketiga & keempat merupakan isi
  • 1 baris terdiri dari 8-12 suku kata

Contoh pantun berima a-b-a-b[sunting]

Kalau ada jarum yang patah
Jangan masukkan dalam peti
Kalau ada kata-kataku yang salah
jangan masukkan dalam hati

Contoh pantun berima a-a-b-b[sunting]

Kura-kura dalam perahu
Pura-pura tidak tahu
Sudah gaharu cendana pula
Sudah tahu bertanya pula

Contoh pantun berima a-a-a-a[sunting]

Kucing itu kakinya empat
Kalau tiga berarti cacat
Wahai kamu cepatlah taubat

Jenis-jenis Pantun[sunting]

Dilihat Dari Bentuknya[sunting]

  • Pantun Biasa
Contoh :
Malam hari main kulintang
Ditemani sobat tersayang
Bagaimana hati tidak bimbang
Kepala botak minta dikepang
  • Pantun Seloka (pantun berkait)
Seloka ialah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja, karena pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait.
Ciri-ciri seloka :
  1. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga di bait kedua.
  2. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga di bait ketiga.
  3. Dan seterusnya.
Contoh :
Bait I
Taman melati di rumah-rumah (baris I)
Ubur-ubur sampingan dua (baris II)
Kalau mati kita bersama (baris III)
Satu kubur kita berdua (baris IV)

Bait II
Ubur-ubur sampingan dua (baris I)
Taman melati bersusun tangkai (baris II)
Satu kubur kita berdua (baris III)
Kalau boleh bersusun bangkai (baris IV)

  • Talibun
Talibun adalah pantun yang jumlah barisnya lebih dari 4 baris dan satu bait pantun talibun harus genap tiap barisnya, misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.
Dengan catatan :
JIka satu bait berisi 6 baris, maka 3 baris pertama ialah sampiran dan 3 baris sisanya ialah isi. Sedangkan untuk sajaknya menjadi a-b-c-a-b-c.
Jika satu bait berisi 8 baris, maka 4 baris pertama ialah sampiran dan 4 baris sisanya ialah isi. Sedangkan untuk sajaknya menjadi a-b-c-d-a-b-c-d.
Contoh pantun seloka 6 baris:
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli
Ikan panjang beli dahulu

Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari
Induk semang cari dahulu

  • Pantun Kilat (karmina)
Ciri-cirinya :
  1. Setiap bait terdiri dua baris.
  2. Baris pertama merupakan sampiran, baris kedua merupakan isi.
  3. Bersajak a-a.
  4. Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
Contoh:
Dahulu parang, sekarang besi
Dahulu sayang, sekarang benci

Dilihat Dari Isinya[sunting]

  • Pantun Anak-anak
Contoh :
Elok Rupa kembang jati
Dibawa itik pulang petang
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang
  • Pantun Orang Muda / Remaja
Contoh:
Naik Motor merknya Honda
Pergi sebentar kerumah Hanapi
Bila cinta mekar di dada
Siang terkenang malam termimpi
  • Pantun Orang Tua
Contoh:
Supaya tangan tidak terluka
Jangan dikepit hulunya kapak
Supaya Tuhan tidak murka
Jangan sakiti Ibu dan Bapak
  • Pantun Jenaka
Contoh:
Ikan gabus di rawa-rawa
Ikan sepat nyangkut dijaring
Perut sakit menahan tawa
Melihat gigi asu loncat ke piring
  • Pantun Teka-teki
Contoh:
Tuan puteri belajar menari
Diajari oleh pak Harun
Kalau tuan bijak bestari
Apa yang naik tapi tak bisa turun